• Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh perkenalkan nama saya fairel danish aktarizz kristianto saya sudah membaca buku ulysses moore(rumah cermin)
    Buku ini menceritakan tiga anak remaja yang bernama Jason, Julia dan Rick.untuk menyelamatkan Ulysses More ditempat yang bernama Kilmore Cove. Mereka bertiga harus menghadapi tantangan dan petualangan melalui pintu waktu didalam rumah cermin.
    Jason dan Julia adalah sepasang anak kembar berumur 11 Tahun, yang baru saja pindah dari London kesebuah rumah besar yang ada dipesiair Inggris. Rumah mereka dipenuhi dengan terowongan dan perabotan aneh dari segala penjuru dunia. Semuanya membuat mereka tidak sabar untuk melakukan petualangan dan menjelajahinya untuk mengetahui semua rahasianya.

    Dari buku ini kita bisa terinspirasi menjadi orang yang pemberani, memiliki rasa ingin tau yang tinggi dan mengajarkan rasa setia kawan.
    #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal2.0
    #literasi
    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh perkenalkan nama saya fairel danish aktarizz kristianto saya sudah membaca buku ulysses moore(rumah cermin) Buku ini menceritakan tiga anak remaja yang bernama Jason, Julia dan Rick.untuk menyelamatkan Ulysses More ditempat yang bernama Kilmore Cove. Mereka bertiga harus menghadapi tantangan dan petualangan melalui pintu waktu didalam rumah cermin. Jason dan Julia adalah sepasang anak kembar berumur 11 Tahun, yang baru saja pindah dari London kesebuah rumah besar yang ada dipesiair Inggris. Rumah mereka dipenuhi dengan terowongan dan perabotan aneh dari segala penjuru dunia. Semuanya membuat mereka tidak sabar untuk melakukan petualangan dan menjelajahinya untuk mengetahui semua rahasianya. Dari buku ini kita bisa terinspirasi menjadi orang yang pemberani, memiliki rasa ingin tau yang tinggi dan mengajarkan rasa setia kawan. #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal2.0 #literasi
    8 مشاهدة
  • "Petualangan Meru di Tanah Papua" menceritakan kisah seorang petualang bernama Meru yang menjelajahi alam liar Papua. Meru menghadapi berbagai tantangan, mulai dari medan yang berat hingga cuaca yang tidak menentu. Sepanjang perjalanannya, Meru terpesona oleh keindahan alam Papua yang masih alami dan keanekaragaman budayanya. Selain itu, ia juga bertemu dengan suku-suku asli yang memiliki tradisi dan kehidupan yang sangat berbeda dari kehidupan modern. Petualangan ini bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang penemuan diri dan penghargaan terhadap kehidupan yang sederhana dan dekat dengan alam. Papua bagi Meru bukan sekadar tujuan perjalanan, tetapi sebuah pengalaman yang mengubah hidup.

    Amanat dari cerita "Petualangan Meru di Tanah Papua" adalah pentingnya keberanian dan tekad dalam menghadapi tantangan hidup. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk menghargai keindahan alam dan keanekaragaman budaya, serta menunjukkan bahwa perjalanan yang paling berharga sering kali bukan tentang tujuan akhir, tetapi tentang pengalaman dan pelajaran yang diperoleh sepanjang perjalanan. Melalui petualangan Meru, kita diingatkan akan nilai-nilai kesederhanaan, kerendahan hati, dan rasa hormat terhadap lingkungan serta budaya lokal.

    #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal2.0
    #literasi
    "Petualangan Meru di Tanah Papua" menceritakan kisah seorang petualang bernama Meru yang menjelajahi alam liar Papua. Meru menghadapi berbagai tantangan, mulai dari medan yang berat hingga cuaca yang tidak menentu. Sepanjang perjalanannya, Meru terpesona oleh keindahan alam Papua yang masih alami dan keanekaragaman budayanya. Selain itu, ia juga bertemu dengan suku-suku asli yang memiliki tradisi dan kehidupan yang sangat berbeda dari kehidupan modern. Petualangan ini bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang penemuan diri dan penghargaan terhadap kehidupan yang sederhana dan dekat dengan alam. Papua bagi Meru bukan sekadar tujuan perjalanan, tetapi sebuah pengalaman yang mengubah hidup. Amanat dari cerita "Petualangan Meru di Tanah Papua" adalah pentingnya keberanian dan tekad dalam menghadapi tantangan hidup. Kisah ini juga mengajarkan kita untuk menghargai keindahan alam dan keanekaragaman budaya, serta menunjukkan bahwa perjalanan yang paling berharga sering kali bukan tentang tujuan akhir, tetapi tentang pengalaman dan pelajaran yang diperoleh sepanjang perjalanan. Melalui petualangan Meru, kita diingatkan akan nilai-nilai kesederhanaan, kerendahan hati, dan rasa hormat terhadap lingkungan serta budaya lokal. #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal2.0 #literasi
    8 مشاهدة
  • #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal 2.0
    Literasi
    #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal 2.0 Literasi
    27 مشاهدة 7
  • Halo assalamualaikum temen teman, perkenalan nama saya Fitri Cahya Mirzani
    Kelas 6 dari SDN Pamitran. Saya sudah membaca buku ini yang berjudul Ambo Upe dan Burung Beo. Alasan saya memilih buku ini karena menarik untuk di baca. Teman teman jangan lupa membaca buku yaa karena buku itu adalah jendela dunia

    #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal2.0
    #literasi
    Halo assalamualaikum temen teman, perkenalan nama saya Fitri Cahya Mirzani Kelas 6 dari SDN Pamitran. Saya sudah membaca buku ini yang berjudul Ambo Upe dan Burung Beo. Alasan saya memilih buku ini karena menarik untuk di baca. Teman teman jangan lupa membaca buku yaa karena buku itu adalah jendela dunia🌏 #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal2.0 #literasi
    42 مشاهدة
  • Halo semuanya, saya sudah membaca buku yang berjudul :
    "Mengenal Rumah Adat Nusantara"
    Karya Abiyu Mifzal & Muhammad Dastan terbit pada tahun 2015 berjumlah 70 dan saya akan merangkumnya.

    Buku ini menceritakan tentang berbagai rumah adat yang ada di Nusantara.

    Rumah Adat Provinsi Nangroe aceh Darussalam:
    Rumah adat provinsi Nangroe Aceh Darussalam dikenal juga dengan nama "Rumoh Aceh", adalah rumah panggung yang dibangun dengan jarak sekitar 2-3 meter. Rumah ini berbentuk persegi panjang yang memanjang dari timur ke barat.Rumoh Aceh dibuat dari kayu, beratap daun rumbia, dan tidak menggunakan paku,sehingga bisa bertahan hingga 200 tahun
    Tinggi pintu rumah - rumah ini dibuat setinggi 120-150 cm. Setiap rumah memiliki rambat atau ruangan utama,jumlah ruangan akan mempengaruhi panjang rumah dan tiang yang menyangganya.
    Tiang yang digunakan sebagai penyangga badan rumah seperti taméh raja(tiang utama di sisi kanan pintu masuk).taméh putroe(tiang utama di sisi kiri masuk).dan keuna leueng taméh(alas tiang yang biasanya berasal dari batu sungai
    Rumoh adat Aceh juga memiliki bagian-bagian lain,seperti yubmoh yang berada di bagian bawah dan digunakan untuk menyimpan bagian macam benda,seperti jeungki(alat penumbuk padi),berandong(tempat menyimpan padi) dan sebagai tempat bermain anak-anak

    Amanat :kita harus melestarikan Adat Budaya Negara Indonesia salah satu nya Rumah Adat Nusantara karena jika bukan kita siapa lagi?

    #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal2.0
    #literasi
    Halo semuanya, saya sudah membaca buku yang berjudul : "Mengenal Rumah Adat Nusantara" Karya Abiyu Mifzal & Muhammad Dastan terbit pada tahun 2015 berjumlah 70 dan saya akan merangkumnya. Buku ini menceritakan tentang berbagai rumah adat yang ada di Nusantara. Rumah Adat Provinsi Nangroe aceh Darussalam: Rumah adat provinsi Nangroe Aceh Darussalam dikenal juga dengan nama "Rumoh Aceh", adalah rumah panggung yang dibangun dengan jarak sekitar 2-3 meter. Rumah ini berbentuk persegi panjang yang memanjang dari timur ke barat.Rumoh Aceh dibuat dari kayu, beratap daun rumbia, dan tidak menggunakan paku,sehingga bisa bertahan hingga 200 tahun Tinggi pintu rumah - rumah ini dibuat setinggi 120-150 cm. Setiap rumah memiliki rambat atau ruangan utama,jumlah ruangan akan mempengaruhi panjang rumah dan tiang yang menyangganya. Tiang yang digunakan sebagai penyangga badan rumah seperti taméh raja(tiang utama di sisi kanan pintu masuk).taméh putroe(tiang utama di sisi kiri masuk).dan keuna leueng taméh(alas tiang yang biasanya berasal dari batu sungai Rumoh adat Aceh juga memiliki bagian-bagian lain,seperti yubmoh yang berada di bagian bawah dan digunakan untuk menyimpan bagian macam benda,seperti jeungki(alat penumbuk padi),berandong(tempat menyimpan padi) dan sebagai tempat bermain anak-anak Amanat :kita harus melestarikan Adat Budaya Negara Indonesia salah satu nya Rumah Adat Nusantara karena jika bukan kita siapa lagi? #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal2.0 #literasi
    47 مشاهدة
  • #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal2.0
    #literasi
    #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal2.0 #literasi
    Love
    2
    3 التعليقات 49 مشاهدة
  • #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal 2.0
    #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal 2.0
    28 مشاهدة
  • #cikal2.0
    #cd_rc_SDNPamitran
    #literasi
    #cikal2.0 #cd_rc_SDNPamitran #literasi
    33 مشاهدة ·7 لعب
  • #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal2.0
    #literasi
    #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal2.0 #literasi
    63 مشاهدة
  • Halo semuanya, saya sudah membaca buku yang berjudul :
    "Si tukang sablon" karya "seno subro" , penerbit "tiga sebangkai"

    Buku ini menceritakan tentang "ribut perkara spidol" Disebuah kota kecil ampenan, lombok, dan anak anak mulai memadati jalanan. Pagi itu matahari bersinar cerah sandi bersiul di jalanan menuju sekolah ia berangkat lebih pagi daripada biasanya sandi berangkat mendahului shinta shinta adalah kakak perempuannya sita duduk di kelas 1 smp dan sandi duduk di kelas v sd, berkali-kali sandi melihat isi tasnya seolah tas itu berisi barang yang yang teramat berharga memang bagi sandi benda yang berada di dalam tasya itu adalah benda yang amat berharga baginya selain buku ,pensil ,dan bolpoin adalah beberapa spidol berwarna-warni. sandi tidak langsung pergi ke sekolah namun ia berbelok ke kandang kuda milik pak wayan. Ditilik dari namanya Pak Wayan Pasti orang Bali ,Namun ternyata beliau asli kelahiran Lombok ayah Pak wayanlah yang asli Bali tetapi pernah bermukim di Ampenan,selembar kertas gambar dan spidol dikeluarkan dari tas sandi mulai mencoret di atas kertas garis-garis itu membentuk sebuah gambar kuda tetapi sandi belum puas dengan coretannya ia mengulangi lagi di kertas lain sebuah gambar yang baru lebih baik daripada gambar pertama. Pak Wayan yang sejak tadi memperhatikan sandi mulai berkata "bagus-bagus cuma ekornya kurang mengesankan bahwa itu ekor kuda", tunjuk Pak Wayan pada bagian gambar ekor. " Iya Iya Pak Saya memang baru belaja"r sahut sandi sambil memainkan spidol berwarnanya. " ini alat melukis macam apa? ", " ini namanya spidol" jawab sandi, " "spidol atau spidol", " Spidol", " saya juga pernah diajar melukis oleh Ayahku" " Pak Wayan pandai melukis ya"ya sedikit bisa tetapi Ayahku tak lama tinggal di Lombok" " coba ajari Pak" pinta sandi "kurasa lebih pintar kamu San" Ela Pak Wayan "sungguh aku baru belajar Pak aku mulai belajar setelah mempunyai ini" ucap Sandy sambil menunjukkan spidolnya "bagus juga alat ini cocok untuk anak-anak macam kamu warna-warnanya beraneka macam dan Cemerlang bagus bagus" " Iya bagus spidolnya atau gambarnya saya" "dua-duanya" Pak Wayan menepuk bahu Sandy terasa lunak bahu sandi yang bertubuh gemuk itu. " "kepalaku tambah besar dipuji terus..." "makin besar makin pintar! " "menggambar atau pandai di sekolah ?" "kedua-duanya"." Kok dua-duanya terus! " gerutu sandi. Pak Wayan terhenyak. " kamu harus berangkat sekolah pagi ini kan jangan sampai terlambat! ". Sandi memandang Pak Wayan kemudian memandang ke timur matahari semakin meninggi sedih bergegas meninggalkan tempat itu sebuah spidol dalam kertas gambar di gemasi Tak ada satupun yang ketinggalan Pak Wayan memandang anak gemuk berjalan setengah berlari "anak gemuk itu menyenangkan diajak bicara" Gumam Pak Wayan pada dirinya sendiri. Tak Berapa lama Sandy mengawal dari pandangan Pak Wayan langkah anak gemuk itu tak kalah dengan anak-anak yang bertubuh langsing Namun ternyata sandi tetap terlambat sampai di sekolah meskipun langkahnya telah dua kali dipercepat ia terlalu lama menggambar kuda di kandang Pak Wayan pintu diketuk Pak Bakri menyilangkan Sani masuk Pak Bakrie adalah guru sandi yang paling disegani sandi tersipu malu wajah bulat itu bagai boneka mati di depan Pak Bakri. " lihat bajumu itu kenapa ada coretan merah dan biru" tanya Pak Bakrie dengan suara datar ,setenang sikap pak bakri.

    Amanat : Bekerjalah tanpa berputus asa

    #cd_rc_SDNPAMITRAN
    #cikal2.0
    #literasi
    Halo semuanya, saya sudah membaca buku yang berjudul : "Si tukang sablon" karya "seno subro" , penerbit "tiga sebangkai" Buku ini menceritakan tentang "ribut perkara spidol" Disebuah kota kecil ampenan, lombok, dan anak anak mulai memadati jalanan. Pagi itu matahari bersinar cerah sandi bersiul di jalanan menuju sekolah ia berangkat lebih pagi daripada biasanya sandi berangkat mendahului shinta shinta adalah kakak perempuannya sita duduk di kelas 1 smp dan sandi duduk di kelas v sd, berkali-kali sandi melihat isi tasnya seolah tas itu berisi barang yang yang teramat berharga memang bagi sandi benda yang berada di dalam tasya itu adalah benda yang amat berharga baginya selain buku ,pensil ,dan bolpoin adalah beberapa spidol berwarna-warni. sandi tidak langsung pergi ke sekolah namun ia berbelok ke kandang kuda milik pak wayan. Ditilik dari namanya Pak Wayan Pasti orang Bali ,Namun ternyata beliau asli kelahiran Lombok ayah Pak wayanlah yang asli Bali tetapi pernah bermukim di Ampenan,selembar kertas gambar dan spidol dikeluarkan dari tas sandi mulai mencoret di atas kertas garis-garis itu membentuk sebuah gambar kuda tetapi sandi belum puas dengan coretannya ia mengulangi lagi di kertas lain sebuah gambar yang baru lebih baik daripada gambar pertama. Pak Wayan yang sejak tadi memperhatikan sandi mulai berkata "bagus-bagus cuma ekornya kurang mengesankan bahwa itu ekor kuda", tunjuk Pak Wayan pada bagian gambar ekor. " Iya Iya Pak Saya memang baru belaja"r sahut sandi sambil memainkan spidol berwarnanya. " ini alat melukis macam apa? ", " ini namanya spidol" jawab sandi, " "spidol atau spidol", " Spidol", " saya juga pernah diajar melukis oleh Ayahku" " Pak Wayan pandai melukis ya"ya sedikit bisa tetapi Ayahku tak lama tinggal di Lombok" " coba ajari Pak" pinta sandi "kurasa lebih pintar kamu San" Ela Pak Wayan "sungguh aku baru belajar Pak aku mulai belajar setelah mempunyai ini" ucap Sandy sambil menunjukkan spidolnya "bagus juga alat ini cocok untuk anak-anak macam kamu warna-warnanya beraneka macam dan Cemerlang bagus bagus" " Iya bagus spidolnya atau gambarnya saya" "dua-duanya" Pak Wayan menepuk bahu Sandy terasa lunak bahu sandi yang bertubuh gemuk itu. " "kepalaku tambah besar dipuji terus..." "makin besar makin pintar! " "menggambar atau pandai di sekolah ?" "kedua-duanya"." Kok dua-duanya terus! " gerutu sandi. Pak Wayan terhenyak. " kamu harus berangkat sekolah pagi ini kan jangan sampai terlambat! ". Sandi memandang Pak Wayan kemudian memandang ke timur matahari semakin meninggi sedih bergegas meninggalkan tempat itu sebuah spidol dalam kertas gambar di gemasi Tak ada satupun yang ketinggalan Pak Wayan memandang anak gemuk berjalan setengah berlari "anak gemuk itu menyenangkan diajak bicara" Gumam Pak Wayan pada dirinya sendiri. Tak Berapa lama Sandy mengawal dari pandangan Pak Wayan langkah anak gemuk itu tak kalah dengan anak-anak yang bertubuh langsing Namun ternyata sandi tetap terlambat sampai di sekolah meskipun langkahnya telah dua kali dipercepat ia terlalu lama menggambar kuda di kandang Pak Wayan pintu diketuk Pak Bakri menyilangkan Sani masuk Pak Bakrie adalah guru sandi yang paling disegani sandi tersipu malu wajah bulat itu bagai boneka mati di depan Pak Bakri. " lihat bajumu itu kenapa ada coretan merah dan biru" tanya Pak Bakrie dengan suara datar ,setenang sikap pak bakri. Amanat : Bekerjalah tanpa berputus asa #cd_rc_SDNPAMITRAN #cikal2.0 #literasi
    81 مشاهدة
الصفحات المعززة